Pengertian Konflik Status, Jenis, dan Contohnya

Table of Contents
Pengertian Konflik Status
Konflik Status

A. Pengertian Konflik Status

Individu atau kelompok cenderung berupaya untuk meningkatkan atau mempertahankan status sosial yang dimiliki. Pada saat yang sama berupaya penuh untuk menghindari hilangnya status sosial. Konflik status adalah pertentangan yang terjadi dalam diri seseorang sebagai akibat kedudukan yang dimilikinya. Konflik status terjadi jika individu dalam masyarakat yang memiliki lebih dari satu status dan harus memilih status itu dalam waktu yang bersamaan.

Hal tersebut terjadi karena dalam kenyataannya setiap orang memiliki lebih dari satu status, dan kadang kala status-status tersebut harus dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan. Apabila status-status yang dimilikinya tersebut berlawanan akan terjadi benturan atau pertentangan. Hal itulah yang menyebabkan timbul apa yang dinamakan Konflik Status.

B. Jenis Konflik Status

1. Konflik yang bersifat individual, konflik ini terjadi di dalam diri individu sendiri, yang berkaitan dengan kepemilikan kedudukan yang lebih dari satu. Pada proses ini, individu akan dihadapkan pada dua pilihan di mana salah satu kedudukan akan dikorbankan atau terpinggirkan.
2. Konflik yang bersifat antarindividu, konflik ini terjadi apabila seseorang dalam kelompok memiliki perbedaan kepentingan terhadap suatu tujuan yang ingin dicapai.
3. Konflik yang bersifat antarkelompok, konflik ini terjadi apabila tidak ada kesesuaian antara satu kelompok dengan kelompok lainnya yang berkaitan dengan suatu hal.

C. Jenis Konflik Status

1. Konflik yang bersifat individual, contohnya seorang hakim yang harus menghukum anaknya karena terlibat korupsi. Atau seorang polisi yang harus menilang istrinya karena tidak membawa SIM pada saat mengendarai sepeda motor di jalan raya. Contoh lain adalah seorang kepala sekolah yang harus mengeluarkan putranya sendiri dari sekolah karena terbukti menggunakan obat-obatan terlarang di sekolah. Tindakan ini dilakukan untuk menegakkan peraturan yang telah ditetapkan.
2. Konflik yang bersifat antarindividu, contohnya Andi seorang anak yang manja, bahkan sangat manja. Suatu waktu, Andi meminta sebuah barang kepada ayahnya, tetapi tidak diberi. Andi malah dimarahi oleh ayahnya dengan tujuan untuk mendidik Andi supaya tidak manja. Melihat Andi dimarahi, maka ibu Andi membelanya. Dalam hal ini terjadi konflik antara ayah dengan Andi dan antara ayah dengan ibu Andi.
3. Konflik yang bersifat antarkelompok, contohnya perang antarnegara, perselisihan antara dua perusahaan di pengadilan, dan perselisihan antara kontraktor dengan warga yang lahannya digunakan untuk proyek.


Dari berbagai sumber

Download
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment