Pengertian Diferensiasi Sosial, Ciri, Bentuk, Jenis, dan Contohnya

Pengertian Diferensiasi Sosial
Diferensiasi Sosial
A. Pengertian Diferensiasi Sosial
Diferensiasi sosial merupakan proses pembedaan penduduk secara horizontal. Kunci gagasan diferensiasi sosial adalah kesetaraan artinya tidak ada kelompok sosial tertentu yang menempati posisi sosial lebih tinggi atau lebih rendah. Setiap orang memiliki derajat atau kesempatan yang sama meskipun karakteristik atau ciri-cirinya berbeda.

Diferensiasi sosial secara teoretis tidak membentuk suatu kelompok masyarakat untuk mendapat perlakuan secara spesial atau ditelantarkan. Semua kelompok masyarakat setara, menyandang status yang sama. Pengelompokan horizontal yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis (suku bangsa), klen dan agama disebut kemajemukan sosial, sedangkan pengelompokan berdasarkan perbedaan profesi dan jenis kelamin disebut heterogenitas sosial.

B. Ciri Diferensiasi Sosial
1. Ciri Fisik, penggolongan ini dapat dengan mudah dilihat. Misalnya, kita melihat bule berambut pirang berjalan bersama orang lokal berkulit gelap berambut hitam. Dengan cepat kita bisa menerka bahwa mereka berbeda dari penampakan fisiknya. Pembedaan berdasarkan ciri fisik ini disebut ras
2. Ciri Sosial, pengelompokan masyarakat berdasarkan peran sosial, misalnya profesi, jabatan, status sosial. Kita bisa mengidentifikasi orang yang menawarkan menu makanan ketika di restoran adalah pelayan. Sedangkan chef-nya ada di belakang, yang di depan ada tukang parkir. Hampir tidak mungkin tukang parkir yang membawa pesanan kita nantinya. Perbedaan peran sosial tersebut terbentuk karena perbedaan profesi. Pembedaan ciri sosial ini berkembang menjadi pembedaan status dan peran
3. Ciri Budaya, Diferensiasi berdasar ciri budaya terbentuk karena perbedaan orientasi nilai atau agama yang dianut. Bisa pula karena perbedaan adat, kesenian, dan tradisi. Seorang perempuan mengenakan jilbab dan datang di acara rutin pengajian. Dengan mudah kita bisa mengidentifikasi apa agama orang tersebut. Pembedaan ciri budaya menjadi pembedaan suku dan agama

C. Bentuk Diferensiasi Sosial
1. Ras, pengelompokan berdasarkan warna kulit, biasanya juga melingkupi warna dan jenis rambut. Ras Asiatik Mongoloid berkulit kuning berambut lurus. Ras Negroid berkulit hitam berambut keriting. Ras Kaukasoid berkulit putih. Mereka semua berbeda namun memiliki derajat yang sama sebagai manusia.
2. Agama, di Indonesia dapat kita lihat pengelompokan masyarakat berdasarkan agama. Terdapat setidaknya enam agama yang diakui oleh pemerintah. Agama lain yang belum diakui lebih banyak lagi. Mereka semua berbeda, namun sama-sama warga negara Indonesia.
3. Suku, beragam suku dan etnis tinggal di negara Indonesia. Orang Jawa dan orang Sunda berbicara dengan bahasa sehari-hari yang berbeda. Mereka memiliki aksen yang berbeda, namun sama-sama satu bangsa, Bangsa Indonesia.
4. Jenis Kelamin, satu kelompok masyarakat masuk dalam kategori perempuan, lainnya laki-laki. Mereka berbeda namun setara dalam hal akses pendidikan, ekonomi, dan politik.
5. Profesi, profesi atau pekerjaan berkaitan dengan suatu keterampilan atau keahlian khusus seseorang. Oleh karena itu, tidak ada pekerjaan yang Iebih baik atau tinggi kedudukannya.
6. Klan, adalah perbedaan keturunan yang perlu diberi pandangan dalam perbedaan ini memiliki jalur atau nasib kehidupan manusia, akan tetapi secara pandangan tidak ada perbedaan dalam segi ini.

D. Jenis Diferensiasi Sosial
1. Diferensiasi Tingkatan, diferensiasi terbentuk akibat ketidakseimbangan distribusi barang dan jasa yang dibutuhkan ke suatu daerah. Harga bensin di Papua lebih mahal daripada di Jawa karena distribusi bensin ke Papua melalui proses yang lebih lama.
2. Diferensiasi Fungsional, seorang ketua kelas menyiapkan kelasnya untuk berdoa sebelum pelajaran dimulai. Murid yang lain tinggal mengikuti. Perbedaan peran tersebut terbentuk karena perbedaan jabatan yang disandangnya.
3. Diferensiasi Adat, diferensiasi muncul karena perbedaan norma di suatu daerah demi mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis. Misal di suatu negara, orang yang tidak mengantri dianggap tidak beretika dan beradab. Sedangkan di negara lain, nyerobot antrian menjadi hal yang lumrah.

E. Contoh Diferensiasi Sosial
Contoh diferensiasi sosial dalam kehidupan yang sehari-hari masyarakat temui adalah diferensiasi sosial segi budaya, antara budaya masyarakat Papua dan Jawa tentu saja banyak perbedaan. Akan tetapi berbedaan yang ada dalam masyarakat tidak begitu penting, alasannya karena perbedaan ini adalah bagian daripada wujud kekuasaan alam atau Tuhan dalam menciptakan manusia.
1. Penggolongan masyarakat karena perbedaan fisik yang kemudian dikenal dengan berbagai ras seperti Mongoloid, Negroid, Kaukasoid, dsb.
2. Penggolongan masyarakat karena perbedaan status sosial dapat kita lihat pada kehidupan bermasyarakat di desa seorang pamong desa akan memiliki status sosial berbeda dengan masyarakat biasa hal ini terjadi karena jabatan atau kekuasaan yang berbeda pula.
3. Penggolongan masyarakat karena ciri budaya dapat kita lihat pada keanekaragaman suku di Indonesia seperti suku Minangkabau, Jawa, Toraja Banjar, Dayak, dsb.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Diferensiasi Sosial, Ciri, Bentuk, Jenis, dan Contohnya"