Pengertian Akal

Table of Contents
Pengertian Akal
Akal
Kata akal dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daya pikir (untuk memahami sesuatu dan sebagainya); pikiran; ingatan; jalan atau cara melakukan sesuatu; daya upaya; ikhtiar; tipu daya; muslihat; kecerdikan; kelicikan; kemampuan melihat cara memahami lingkungan. Akal adalah suatu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah dan yang benar serta menganalisis sesuatu yang kemampuannya sangat tergantung luas pengalaman dan tingkat pendidikan, formal maupun informal, dari manusia pemiliknya.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa fungsi akal adalah untuk berpikir. Berpikir adalah perbuatan operasional yang mendorong untuk aktif berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup manusia. Kemampuan berpikir manusia mempunyai fungsi mengingat, menyimpulkan, menganalisis, menilai apakah sesuai benar atau salah. Karena kemampuan manusia dalam menyerap pengalaman dan pendidikan tidak sama. Maka tidak ada kemampuan akal antar manusia yang betul-betul sama.

Kata akal berasal dari kata dalam bahasa Arab, al-‘aql. Kata al-‘aql adalah mashdar dari kata ‘aqola – ya’qilu – ‘aqlan yang maknanya adalah fahima wa tadabbaro yang artinya paham (tahu, mengerti) dan memikirkan (menimbang). Maka al-‘aql, sebagai mashdarnya, maknanya adalah kemampuan memahami dan memikirkan sesuatu. Sesuatu itu bisa ungkapan, penjelasan, fenomena, dan lain-lain,  semua yang ditangkap oleh panca indra.

Dengan akal, manusia dapat melihat diri sendiri dalam hubungannya dengan lingkungan sekeliling, juga dapat mengembangkan konsepsi-konsepsi mengenai watak dan keadaan diri kita sendiri, serta melakukan tindakan berjaga-jaga terhadap rasa ketidakpastian yang esensial hidup ini. Untuk lebih jelasnya berikut beberapa pengertian akal menurut para ahli di antaranya,
1. Abu Bakar ibn al-Arabi- (1165-1240 M), menyebutkan bahwa akal sebagai ilmu, yaitu sifat yang dengannya persepsi ilmu dapat di hasilkan abu bakar ibn al-Arabi berdasarkan pendapatnya dengan ayat Al-Quran yang memberikan motivasi terapan terhadap sesuatu yang di informasikan dengan ayat-ayat tersebut. Menurutnya, hasil-hasil terapan dinamakan ilmu, bukan akal.
2. Harun Nasution, kata akal berasal dari kata Arab “al-Aql” yang menjadi kata Indonesia,  dalam bentuk kata benda tidak ada dalam Al-quran, hanya bentuk kata kerja al-Aqaluh 1 ayat, ya’qiluha 1 ayat, ya’qilun 22 ayat, ta’qilun 24 ayat dan na’qilu 1 ayat, dalam arti mengertian dan paham.
3. Izutzu, kata “aql” di zaman jahiliyah di pakai dalam arti kecerdasan praktis, yang dalam istilah psikologi modern disebutkan kecakapan memecahkan masalah. Lebih lanjut disebutkan, bahwa kata “aql” masuk ke dalam falsafah Islam dan mengalami perubahan arti.
4. Kant, bahwa apa yang kita katakan rasional itu adalah ide yang masuk akal tapi menggunakan ukuran hukum alam. Dengan kata lain, pikiran rasional adalah kebenaran yang diukur dengan hukum alam.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment