Pengertian Metode Penelitian Kualitatif, Asumsi, Karakteristik, Tujuan, dan Jenisnya

Table of Contents
Pengertian Metode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian Kualitatif

A. Pengertian Metode Penelitian Kualitatif

Metode penelitian kualitatif adalah sebuah metode riset yang sifatnya deskriptif, menggunakan analisis, mengacu pada data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan pendukung, serta menghasilkan suatu teori. Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian ilmu sosial yang mengumpulkan dan bekerja dengan data non-numerik dan yang berupaya menafsirkan makna dari data.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dalam kegiatannya peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya.

Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori ini juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.

Secara umum, penelitian kualitatif dilakukan dengan metode wawancara dan observasi. Melalui metode ini, peneliti akan menganalisis data yang didapatkan dari lapangan dengan detail. Peneliti tidak dapat meriset kondisi sosial yang diobservasi, karena seluruh realitas yang terjadi merupakan kesatuan yang terjadi secara alamiah. Hasil dari penelitian kualitatif juga dapat memunculkan teori atau konsep baru, apabila hasil penelitiannya bertentangan dengan teori dan konsep yang sebelumnya dijadikan kajian dalam penelitian.

Jenis penelitian ini jarang dilakukan untuk survei, karena memerlukan biaya yang mahal, namun sangat efektif dalam memperoleh informasi tentang kebutuhan komunikasi dan tanggapan serta pandangan tentang komunikasi tertentu. Dalam hal ini sering kali metode pilihan dalam kasus di mana pengukuran atau survei kuantitatif tidak diperlukan.

Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam (in-depth analysis), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kualitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.

Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (nantural setting); disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya; disebut sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.

Pengertian Penelitian Kualitatif Menurut Ahli
1. Saryono, Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif.
2. Sugiyono, metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan tri-anggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
3. Lexy J. Moleong, metode penelitian kualitatif adalah suatu riset yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
4. Sukmadinata, dasar penelitian kualitatif merupakan konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu. Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran ialah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang melalui interaksinya dengan situasi sosial mereka.
5. Bogdan dan Taylor, mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
6. Kirk dan Miller, mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya.

B. Asumsi Metode Penelitian Kualitatif

Anggapan yang mendasari metode jenis kualitatif adalah bahwa kenyataan sebagai suatu yang berdimensi jamak, kesatuan, dan berubah-ubah (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001: 7). Oleh karena itu tidak mungkin dapat disusun rancangan penelitian yang terinci dan fixed sebelumnya. Rancangan penelitian berkembang selama proses penelitian berlangsung.

C. Karakteristik Metode Kualitatif

1. Lingkungan Alamiah sebagai Sumber Data, biasanya sumber daya yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari lingkungan alamiah, yaitu berbagai peristiwa yang terjadi dalam kondisi dan situasi sosial. Proses riset dilakukan dengan berinteraksi langsung melalui pengamatan, pencatatan, dan menggali sumber informasi yang berhubungan dengan peristiwa yang diteliti.
2. Bersifat Deskriptif Analitik, proses pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan, wawancara, analisis, dokumentasi, yang disusun di lokasi penelitian di mana bentuknya tidak berupa angka. Analisis data berupa pemaparan tentang situasi yang diteliti dimana penyajiannya dalam bentuk uraian narasi.
3. Fokus pada Proses, pada penelitian ini data dan informasi yang diperlukan akan berhubungan dengan pertanyaan untuk mengungkapkan proses. Pertanyaan tersebut mengungkapkan gambaran keadaan kegiatan, prosedur, tahapan, alasan, dan interaksi yang terjadi ketika proses penelitian dilakukan.
4. Bersifat Induktif, dalam hal ini, riset bersifat induktif maksudnya adalah menggunakan data yang terpisah namun masih berhubungan satu dengan lainnya. Biasanya riset ini diawali dari lapangan, yaitu fakta empiris di mana peneliti harus melakukan peninjauan langsung ke lapangan. Pada proses tersebut, peneliti mempelajari proses penemuan dengan mencatat, melakukan analisis, membuat laporan, dan menyimpulkan kegiatan riset tersebut. Hasil temuan di lapangan yang masih berbentuk teori, prinsip, dan konsep, akan dikembangkan lagi.
5. Mengutamakan Makna, dalam penelitian kualitatif, makna yang disampaikan berhubungan dengan persepsi orang dengan suatu kejadian yang diteliti.

D. Tujuan Penelitian Kualitatif

Menurut Rachmat Kriyantono, tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan fenomena yang terjadi di masyarakat secara mendalam dengan mengumpulkan data secara mendalam dan lengkap. Hal ini menunjukkan bahwa dalam riset ini kelengkapan dan kedalaman data yang diteliti merupakan sesuatu yang sangat penting.

Masih menurut Rachmat Kriyantono, semakin dalam dan teliti data yang diperoleh, maka kualitas penelitian yang dilakukan akan semakin baik. Sehingga dalam pelaksanaannya, jumlah objek penelitian biasanya lebih sedikit karena lebih fokus pada kedalaman data, bukan kuantitas datanya.

E. Jenis-Jenis Penelitian Kualitatif

Menurut Richard Johnson (2005:8), penelitian dengan melakukan pendekatan kualitatif dapat dibagi menjadi lima jenis. Adapun beberapa jenis penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:
1. Fenomenologi, adalah suatu bentuk penelitian di mana peneliti berusaha untuk memahami bagaimana satu atau lebih individu mengalami suatu fenomena. Metode penelitian ini dimulai dengan memperhatikan dan menelaah fokus pada fenomena yang diteliti dan memperhatikan aspek subjektif dari perilaku objek. Berikutnya, peneliti menggali informasi dengan pemaknaan atau memberikan arti terhadap fenomena yang diteliti.
2. Etnografi, adalah bentuk penelitian yang berfokus pada menggambarkan budaya sekelompok orang. Tujuan riset ini adalan untuk mengkaji bentuk dan fungsi bahasa dalam budaya dan cara berkomunikasi setiap individu yang ada di tengah-tengah masyarakat.
3. Studi Kasus, adalah bentuk penelitian yang berfokus pada penyediaan akun terperinci satu atau lebih kasus. Tujuan studi kasus adalah untuk meneliti suatu fenomena di masyarakat yang dilakukan secara mendalam untuk mengetahui latar belakang, keadaan, dan interaksi yang terjadi.
4. Metode Teori Dasar, adalah pendekatan kualitatif untuk menghasilkan dan mengembangkan data berbentuk teori yang dikumpulkan oleh peneliti. Riset ini dilaksanakan untuk memperkuat teori yang sudah ada sebelumnya dengan mengkaji prinsip dan kaidah dasar yang ada, sehingga dapat dibuat kesimpulan dasar yang membentuk prinsip dasar dari suatu teori.
5. Metode Historis, adalah penelitian tentang peristiwa yang terjadi di masa lalu. Fokus dari penelitian ini adalah berbagai peristiwa yang sudah berlalu dan membuat rekonstruksinya dengan berbagai sumber data yang masih ada saat ini.


Dari berbagai sumber

Download
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment