Pengertian Animisme

Table of Contents
Pengertian Animisme
Animisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) animisme adalah kepercayaan kepada roh yang mendiami semua benda (pohon, batu, sungai, gunung, dan sebagainya). Kata Animisme sendiri berasal dari bahasa Latin anima yang artinya soul (jiwa) atau roh. Animisme mempercayai bahwa setiap benda di Bumi ini (seperti kawasan tertentu, gua, pohon atau batu besar), mempunyai jiwa yang mesti dihormati agar roh tersebut tidak mengganggu, malah membantu manusia dari roh jahat dalam kehidupannya. Manusia perlu memujanya sambil memberi sesajen agar roh itu tidak berbuat jahat.

Apabila manusia mati maka rohnya meninggalkan badan untuk selama-lamanya. Roh yang meninggalkan badan manusia untuk selamanya itu disebut arwah. Menurut kepercayaan, arwah tersebut hidup terus di negeri arwah serupa dengan hidup manusia. Arwah leluhur yang telah meninggal tersebut diyakini masih mempunyai kekuatan spiritual dan dapat mempengaruhi kehidupan keturunannya. Oleh sebab itu, diperlukan pemujaan kepada arwah leluhur atau benda yang memiliki kekuatan gaib tersebut agar tidak mengganggu. Paham animisme berkeyakinan bahwa arwah leluhur juga memiliki struktur sosial seperti pada masyarakat manusia. Para arwah leluhur memiliki kedudukan terstruktur mulai dari yang paling rendah sampai paling tinggi.

Selain daripada jiwa dan roh yang mendiami di tempat-tempat yang dinyatakan di atas, kepercayaan animisme juga mempercayai bahwa roh orang yang telah mati bisa masuk ke dalam tubuh hewan. Roh-roh orang yang telah mati juga bisa memasuki tubuh babi atau harimau dan dipercayai akan membalas dendam orang yang menjadi musuh bebuyutan pada masa hidupnya. Bahkan hal tersebut dipercayai sampai turun temurun. Mereka menghormati dengan cara melakukan pemujaan dan memberikan sesaji biasa dilakukan oleh penganut animisme.

Mereka dianggap pula  dapat berdiam di dalam kubur sehingga mereka ditakuti. Oleh masyarakat saat itu, arwah orang-orang terkemuka seperti kepala suku dan nenek moyang dianggap suci. Oleh karena itu, orang-orang terkemuka itu dihormati. Dengan demikian, timbullah kepercayaan yang memuja arwah dari nenek moyang yang disebut animisme. Karena arwah itu tinggal di dunia arwah (kahyangan) yang letaknya di atas gunung maka tempat pemujaan arwah pada zaman Megalithikum juga dibangun di atas gunung atau bukit. Budaya ini terus berlanjut hingga masa Hindu-Buddha  dan Islam.

Contoh paham animisme ini misalnya dalam upacara syukuran panen yang memanggil roh dewa pertanian, upacara kematian dan ritual pemakaman untuk mempersiapkan dan mengatur arwah orang yang baru saja meninggal menuju alam nenek moyang. Diperkirakan bahwa di provinsi Kalimantan Barat masih terdapat 7,5 juta orang Dayak yang tergolong pemeluk animisme, dan tergolong banyak untuk pemeluk animisme di Indonesia.


Dari berbagai Sumber

Download
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment