Pengertian Potensi Diri, Ciri, Faktor, Jenis, dan Cara Mengembangkannya

Pengertian Potensi Diri
Potensi Diri
A. Pengertian Potensi Diri
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan; kekuatan; kesanggupan; daya. Kata potensi berasal dari serapan dari bahasa Inggris, yaitu potencial. Artinya ada dua kata, yaitu, (1) kesanggupan; tenaga (2) dan kekuatan; kemungkinan. Intinya, secara sederhana, potensi adalah sesuatu yang bisa kita kembangkan (Majdi, 2007:86).

Secara umum pengertian potensi adalah sebuah kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang sangat mungkin untuk dikembangkan, sehingga pada intinya potensi sendiri berarti suatu kemampuan yang masih bisa dikembangkan menjadi lebih baik lagi. Dengan kata lain, potensi diri merupakan kemampuan atau kekuatan diri seseorang baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, akan tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal oleh seseorang.

Kemampuan serta kapasitas tersebut dapat atau bisa di bidang apa saja serta bisa berupa apa saja. Terlepas dari positif atau negatif, potensi tersebut tetaplah potensi. Keuletan, kerja keras, keberuntungan, serta bakat apabila punya menentukan seberapa jauh potensi itu dapat diaktualisasikan.

Pengertian Potensi Menurut Para Ahli
1. Wiyono, potensi memiliki arti kemampuan dasar dari seseorang yang masih terpendam dan menunggu untuk dimunculkan menjadi kekuatan yang nyata.
2. Majdi, potensi adalah kemampuan yang masih bisa di kembangkan lebih baik lagi, secara sederhana potensi merupakan kemampuan terpendam yang masih perlu untuk dikembangkan
3. Endra K Pihadhi, potensi adalah suatu energi ataupun kekuatan yang masih belum digunakan secara optimal.
4. Sri Habsari, potensi adalah kemampuan maupun kekuatan pada diri yang dapat ditingkatkan dan dikembangkan menjadi lebih baik dengan sarana dan prasarana yang tepat dan baik
5. Beirut, potensi diri merupakan serangkaian kemampuan dasar bagi manusia untuk dikembangkan dan dioptimalkan dengan sebaik mungkin. Pengoptimalan potensi dilakukan melalui pekerjaan, usaha, maupun pembangunan
6. Hafi Anshari, potensi diri erat kaitannya dengan bakat terpendam atau berkaitan dengan kekuatan-kekuatan dalam bertindak di masa mendatang. Kekuatan ini dinilai penting karena kekuatan baik seseorang yang memiliki potensi akan dapat berjuang sekuat tenaga

B. Ciri-Ciri Potensi Diri
La Rose (dalam Sugiharso dkk, 2009:126-127) berpendapat bahwa orang yang memiliki potensi terdapat ciri-ciri di antaranya,
1. Gemar belajar dan mau melihat kekurangan dirinya
2. Mempunyai sikap yang luwes
3. Berani melakukan perubahan secara total untuk perbaikan
4. Tidak mau menyalahkan orang lain ataupun keadaan
5. Mempunyai sikap yang tulus bukan licik
6. Mempunyai rasa tanggung jawab
7. Menerima kritik saran dari luar dirinya
8. Memiliki jiwa optimistis dan tidak mudah putus asa.

C. Faktor Potensi Diri
1. Faktor Pendukung Dalam Potensi Diri
a. Minat serta kegemaran, hobi
b. Motivasi
c. Kepintaran atau juga intelektual
d. Lingkungan baik itu keluarga, sekolah atau juga masyarakat
e. Sarana prasarana

2. Faktor Penghambat Potensi Diri
a. Merasa tidak yakin atas kemampuan diri
b. Tidak mempunyai rasa percaya diri yang cukup atau juga kurang percaya diri
c. Tidak tekun dalam melatih potensi yang ada
d. Takut akan sebuah kegagalan

D. Jenis Potensi Diri
Secara umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya tangkap
2. Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap tekanan
3. Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas di bawah aneka pengaruh luar

Menurut Howard Gardner, potensi yang terpenting adalah intelegensi di antaranya,
1. Intelegensi linguistik, intelegensi yang menggunakan dan mengolah kata-kata, baik lisan maupun tulisan, secara efektif. Intelegensi ini antara lain dimiliki oleh para sastrawan, editor, dan jurnalis.
2. Intelegensi matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan pada kepekaan pola logika dan perhitungan.
3. Intelegensi ruang, kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan mengenal bentuk dan benda secara tepat serta kemampuan menangkap dunia visual secara cepat. Kemampuan ini biasanya dimiliki oleh para arsitek, dekorator dan pemburu.
4. Intelegensi kinestetik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan. Kemampuan ini dimiliki oleh aktor, penari, pemahat, atlet dan ahli bedah.
5. Intelegensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Kemampuan ini terdapat pada pencipta lagu dan penyanyi.
6. Intelegensi interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, motivasi, dan watak temperamen orang lain seperti yang dimiliki oleh seseorang motivator dan fasilitator.
7. Intelegensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya sendiri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan berefleksi (merenung) dan keseimbangan diri.
8. Intelegensi naturalis, kemampuan untuk mengenali dan mengelompokkan serta menggambarkan berbagai macam keistimewaan yang ada di lingkungannya. Beberapa pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan naturalis ini adalah ahli biologi atau ahli konservasi lingkungan.

Nashori (2003:89) menyatakan Potensi tersebut memiliki beberapa jenis, di antaranya,
1. Potensi Berpikir, manusia ini mempunyai potensi berpikir karena sejatinya memang manusia memiliki akal dan pikiran tapi ada juga manusia yang kurang aktif dalam untuk menggunakan pikiran tersebut dengan benar. Seseorang itu hanya disuruh berpikir sebab ia memiliki potensi untuk berpikir. Maka disebut bahwa masing-masing dari orang itu memiliki potensi untuk kemudian belajar dari informasi baru, serta menghasilkan pemikiran baru.
2. Potensi Emosi, potensi emosi ini ialah tiap-tiap orang tersebut memiliki potensi cita rasa, yang mana dengan hal tersebut manusia kemudian bisa atau dapat memahami orang lain, ingin mencintai serta dicintai, memperhatikan dan juga diperhatikan, menghargai serta dihargai, cenderung kepada kebaikan serta keindahan.
3. Potensi Fisik, pada saat tertentu manusia itu juga memiliki potensi yang luar biasa di dalam menjadikan gerakan fisik yang efektif serta efisien dan juga mempunyai kekuatan fisik yang tangguh. Seseorang yang mempunyai bakat di dalam bidang fisik bisa atau dapat mempelajari olah raga itu dengan cepat serta selalu menampilkan permainan yang terbaik.
4. Potensi Sosial, seseorang yang memiliki atau mempunyai potensi sosial yang besar tersebut tentu akan mempunyai kapasitas di dalam penyesuaian diri serta juga dalam mempengaruhi orang lain. Adapun kemampuan dalam menyesuaikan diri serta juga mempengaruhi orang lain ini dengan berdasarkan kemampuan belajarnya, baik itu di dalam dataran pengetahuan atau juga keterampilan seseorang tersebut.

E. Mengembangkan Potensi Diri
1. Introspeksi Diri (Pengukuran Individual), dengan berdasarkan cara ini, seseorang itu meluangkan waktunya untuk dapat mengevaluasi apa yang sudah dilakukannya selama ini, apa yang sudah atau telah ia raih serta apa yang ia punyai saat yang mana hal tersebut sebagai suatu kelebihan yang dapat atau bisa mendukung serta apa yang ia miliki yakni sebagai suatu kekurangan yang memperlambat tercapainya prestasi tinggi. Cara ini sangat efektif yang mana individu tersebut bersikap jujur, terbuka pada dirinya sendiri, mau dengan sungguh-sungguh untuk memperhatikan kata hatinya.
2. Feedback dari Orang Lain, artinya seseorang itu kemudian meminta masukan berupa data penilaian atau juga informasi mengenai dirinya menurut pendapat orang lain. Masukan berupa umpan balik feedback tersebut kemudian mencangkup segala sesuatu mengenai sikap serta juga perilaku seseorang yang terlihat dipersepsi oleh orang lain yang berjumpa dengannya, berinteraksi dengannya. Cara lain untuk memiliki tujuan untuk membantu seseorang memperbaiki diri serta juga  meningkatkan potensi diri.
3. Tes Psikologi, tes psikologi tersebut berguna untuk mengukur potensi psikologis individu guna bisa atau dapat memberi suatu gambaran dari kekuatan serta  juga kelemahan orang tersebut di dalam segala macam aspek psikologis seperti misalnya potensi kerja, kecerdasan atau pun juga kemampuan intelektual, berpikir kreatif, motivasi, sumber energi kerja, logika berpikir, ketahanan terhadap stress kerja, kemampuan sosiabilitas, kepekaan perasaan, kemampuan membina serta juga potensi kepemimpinan tingkah laku.


Dari berbagai sumber

Download
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Potensi Diri, Ciri, Faktor, Jenis, dan Cara Mengembangkannya"