Pengertian Ketergantungan Sosial, Teori, Jenis, dan Contohnya di Masyarakat

Table of Contents
Pengertian Ketergantungan Sosial
Ketergantungan Sosial

A. Pengertian Ketergantungan Sosial

Pengertian ketergantungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah hal (perbuatan) tergantung; perihal hubungan sosial seseorang yang tergantung kepada orang lain atau masyarakat; keadaan seseorang yang belum dapat memikul tanggung jawabnya sendiri. Sementara ketergantungan sosial memiliki pengertian sebuah situasi atau kondisi ketidakmampuan sosial yang kemudian mendorong suatu ketergantungan terhadap pihak atau negara lain, yang kaitannya dengan aspek ekonomi, psikologis, politik, budaya dan lain sebagainya.

Ketergantungan sosial merupakan ketidakseimbangan hubungan antara negara maju dan negara berkembang dalam pembangunan perekonomian, yang kemudian memunculkan suatu ketergantungan di antara negara-negara tersebut. Ketergantungan sosial menggambarkan hubungan yang terjalin antara negara maju dan negara berkembang, di mana berkembang pesatnya ekpansi atau perluasan oleh negara maju dengan sistem kapitalisme yang dianut, mampu berpengaruh terhadap negara berkembang yang tercakup dalam negara dunia ketiga.

Dalam kajian sosiologi, ketergantungan sosial merupakan aspek penting, yang didefinisikan sebagai gambaran adanya pola ketergantungan antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya dalam kehidupan berbangsa dalam lingkup yang luas dan mendunia, tidak terbatas pada lingkup bilateral atau regional, melainkan lebih ke lingkup multilateral.  Ketergantungan sosial menunjukkan kondisi perekonomian di  negara–negara tertentu yang dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari perekonomian negara-negara lain, di mana negara-negara tertentu ini hanya menerima dampak atau akibat, yang dilihat dari perspektif  ekonomi.

Ketergantungan sosial secara mendasar tidak hanya mengkaji aspek sosial hubungan maupun ketergantungan dalam kehidupan masyarakat, melainkan lebih dalam lagi adanya hubungan perekonomian. Dalam hal ini, pada ketergantungan sosial terdapat dua aspek yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu sosial dan ekonomi. Aspek sosial tidak bisa terlepas dari kondisi perekonomian yang terjalin dalam suatu ketergantungan, begitu pula sebaliknya.

B. Teori Ketergantungan Sosial

Menurut Theotonio Dos Santos, Dependensi (ketergantungan) adalah keadaan yang menunjukkan kehidupan dalam bidang ekonomi di negara–negara tertentu, yang dipengaruhi oleh perkembangan dan perluasan di sektor perekonomian negara–negara lain, di mana negara–negara tertentu ini hanya berperan sebagai yang merasakan dampak. Secara mendasar, Teori Ketergantungan merupakan teori yang berorientasi pada pendekatan struktural. Sehingga Teori Ketergantungan ini dapat diklasifikasikan ke dalam jenis Teori Struktural. Perspektif dari Teori Struktural adalah adanya pandangan terhadap kemiskinan yang terjadi pada negara-negara dalam lingkup Negara Dunia Ketiga.

Kemudian secara khusus, Teori Struktural menekankan pada spesifikasi produksi pertanian, yang merupakan akibat dari dominasi struktur perekonomian dunia yang bersifat eksploitatif, di mana yang negara yang kuat melakukan eksploitasi terhadap yang lemah, yang berlandaskan pada sistem kapitalisme sebagai fondasi dasar permainan pasar perekonomian dalam lingkup dunia. Teori Dependensi atau Teori Ketergantungan lebih memfokuskan pada persoalan keterbelakangan dan pembangunan negara kurang berkembang atau negara yang terpinggirkan. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa teori dependensi mewakili aspirasi negara-negara yang terpinggirkan untuk menentang penguasaan di berbagai bidang kehidupan, seperti bidang ekonomi, politik, budaya dari negara maju, yang selama ini telah menjadi dominasi.

Dalam teori ketergantungan, faktor eksternal dinilai penting dalam perekonomian. Faktor eksternal yang dimaksud adalah peran negara lain. Hal ini dikarenakan peran negara maju yang mendominasi mampu berpengaruh terhadap berbagai bidang, seperti struktur sosial, politik serta ekonomi negara yang berkembang. Kemudian munculah suatu ketergantungan antara negara yang lebih lemah perekonomiannya dengan negara yang kuat perekonomiannya.

Kemudian teori ketergantungan oleh Theotonio Dos Santos secara khusus dibagi menjadi 3 bentuk tentang teori ketergantungan sosial yang berkembang di dunia di antaranya,
1. Ketergantungan Kolonial
Ketergantungan kolonial ditandai dengan beberapa ciri yaitu: ketergantungan terjadi dalam bentuk kolonialisme atau penguasaan penjajah oleh negara pusat yang berkuasa terhadap negara pinggiran. Adanya penguasaan  finansial dan perdagangan di bawah otoritas negara penjajah, di mana sektor utama perekonomian negara pinggiran adalah perdagangan ekspor dari hasil bumi yang dibutuhkan negara penjajah.

Dalam ketergantungan ini juga menjelaskan bahwa kaum kolonial memonopoli serta mengeksploitasi dalam jumlah besar, meliputi eksploitasi tanah, hasil tambang, serta sumber daya manusia. Relasi yang terbentuk antara penjajah dengan penduduk lokal bersifat eksploitatif. Kemudian ciri lainnya adalah penanaman modal oleh negara pusat yang berkuasa, baik secara langsung maupun melalui kerja sama dengan pengusaha lokal.

2. Ketergantungan Finansial-Industrial
Ketergantungan finansial-industrial ditandai dengan beberapa spesifikasi yaitu ketergantungan yang terjadi pada negara pinggiran yang termasuk dalam lingkup negara berkembang, di mana negara secara de jure sudah merdeka, namun pada kenyataannya terjadi ketergantungan. Ketergantungan yang terjadi dalam bentuk di mana terjadinya dominasi kekuasaan dari negara adidaya yang memiliki kekuatan- kekuatan finansial terhadap negara pinggiran yang tergolong lemah dalam hal perekonomian. Seperti halnya yang terjadi pada ketergantungan kolonial, negara pinggiran masih mengekspor bahan mentah bagi kebutuhan industri untuk negara pusat.

Dengan berlandaskan pada sistem kapitalisme, negara pusat menanamkan modal dalam bentuk investasi kepada para pengusaha di negara pinggiran  sebagai subjek utama, untuk menghasilkan bahan baku tersebut. Sehingga, dengan demikian berlangsungnya pengendalian dilakukan melalui hegemoni ekonomi, dalam bentuk kekuasaan finansial.

3. Ketergantungan Teknologis-Industrial
Ketergantungan teknologis- industrial sendiri merupakan bentuk ketergantungan baru. Ketergantungan ini ditandai dengan beberapa spesifikasi yaitu kegiatan di sektor perekonomian di di negara-negara pinggiran tidak lagi meliputi ekspor bahan mentah untuk keperluan industri di negara pusat. Kemudian munculnya inovasi dalam bentuk penanaman modal pada perusahaan-perusahaan multinasional dari negara pusat untuk kegiatan industri di negara pinggiran, yang kemudian hasil produknya dikomersialisasikan untuk kepentingan pasar di negara- negara pinggiran.

C. Jenis Ketergantungan Sosial

1. Ketergantungan Sosial (Dependensi) Klasik
Ketergantungan sosial (Dependensi) Klasik ini merupakan gagasan dari Andre gunder frank, dengan perspektif tentang pembangunan keterbelakangan. Ketergantungan jenis ini menjelaskan pemikiran Frank yang merupakan seorang ahli ekonomi amerika, yaitu tentang adanya perspektif keterbelakangan.

Dalam perspektif ini, Frank menjelaskan proses terbentuknya keterbelakangan. Keterbelakangan bukanlah merupakan kondisi alamiah dari kehidupan masyarakat, maupun kondisi masyarakat yang kekurangan modal dalam perekonomian. Keterbelakangan secara mendasar terkonstruksikan oleh proses ekonomi, politik dan sosial yang terjadi secara terus-menerus akibat aspek globalisasi dari sistem kapitalisme.

Frank menyebut negara- negara pinggiran dengan istilah negara satelit, kemudian mengistilahkan negara-negara pusat sebagai negara metropolis. Frank memandang keterbelakangan yang terjadi di negara satelit merupakan akibat dari pembangunan negara metropolis, yang didukung sistem kapitalisme yang kuat.

Selain itu, dalam teorinya Frank mengembangkan konsep Prebisch yang berisikan perspektif tentang negara satelit dan metropolis, yang tidak hanya berfokus pada aspek persoalan ekonomi misalnya adanya ketimpangan nilai tukar, melainkan dengan berfokus tentang aspek politik dari hubungan ketergantungan, yakni hubungan politik dan ekonomi yang saling berkaitan, antara modal asing dengan elite politik yang berkuasa.

2. Ketergantungan Sosial (Dependensi) Modern
Ketergantungan sosial (Dependensi) Modern merupakan gagasan dari Fernando Henrigue Cardoso, dengan perspektif tentang pembangunan dalam suatu ketergantungan. Adanya gejala pembangunan serta ketergantungan yang berjalan secara beriringan, di mana gejala pembangunan dalam ketergantungan ini sebagai associated dependen develovment atau pembangunan yang ketergantungan merupakan keikutsertaan.

Cardoso menjelaskan gejala ini didorong oleh faktor perubahan bentuk ketergantungan. Ketergantungan klasik didasarkan pada eksploitasi pada bahan mentah. Seiring dengan berkembangnya teknologi, mendorong industrialisasi di negara-negara pinggiran yang dikembangkan oleh perusahaan multinasional di negara maju.


Sumber. 
https://kbbi.web.id/ketergantungan
https://dosensosiologi.com/ketergantungan-sosial

Download
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment