Pengertian Budaya Lokal, Ciri, Sifat, Fungsi, dan Contohnya

Pengertian Budaya Lokal
Budaya Lokal

A. Budaya Lokal
Budaya lokal adalah sistem kebiasaan masyarakat yang secara terus-menerus dilakukan sehingga menjadi ciri khas masyarakat yang terdapat di dalamnya. Budaya lokal biasanya merujuk pada suatu kebudayaan yang berkembang dalam suatu masyarakat/komunitas. Hal ini sejalan dengan keinginan masyarakat untuk memiliki identitas diri sebagai kebanggaan kesatuan dalam kelompok. Budaya lokal hidup dengan menyesuaikan dengan nilai-nilai, agama, adat-istiadat dan falsafah leluhur yang diturunkan kepada generasi penerus baik melalui tradisi lisan maupun tulisan.

Dinamakan budaya lokal karena budaya tersebut hidup dan berkembang serta mendapat pengakuan dari warga setempat di mana budaya tersebut dilahirkan. Budaya lokal tersebut dapat digunakan sebagai pembeda antara satu daerah dengan daerah yang lain, karena setiap daerah akan memiliki corak yang berbeda, walaupun kadang masih memiliki kedekatan secara garis besarnya. Umumnya, budaya lokal berpondasi pada nilai-nilai agama, adat istiadat, atau nasehat-nasehat dari leluhur yang terbentuk secara alami dalam masyarakat. Fungsi dari budaya lokal ini adalah untuk membantu manusia beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

budaya lokal merupakan budaya ibu atau budaya asli yang mana sebagai ciri khas budaya suatu kelompok masyarakat dalam berperilaku maupun berinteraksi dalam bermasyarakat dan bersosial. Untuk lebih jelasnya berikut pengertian budaya lokal menurut para ahli.
1) W Ajawaila, kebiasaan masyarakat yang menjadi ciri khas kegiatan dengan mengedepankan pada aspek kebiasaan lokal masyarakat. Kondisi ini ada di setiap wilayah-wilayah yang tersebar di semua negara, termasuk di Indonesia.
2) Murphy dan Hildebrand, karakteristik yang lekat dengan nilai kedaerahan dalam perilaku kelompok masyarakat. Hal ini mengindikasikan bahwa budaya lokal mencangkup segala aspek kehidupan seperti pada aspek budaya politik partisipan ataupun komunal.
3) Bovee dan Thill, sistematisasi dalam uraian berbagai simbol-simbol masyarakat, sebagaimana kepercayaan, ideologi, sikap, nilai-nilai, harapan, ataupun norma-norma untuk berperilaku dengan mengedepankan identitas yang dianutnya.
4) Geertz, sistem budaya kedaerahan yang berbeda-beda di setiap wilayah, lantaran dipengaruhi oleh kondisional geografis masyarakat Indonesia yang berbeda-beda dari Pulau  Sabang sampai Merauke.
5) Mitchel, sebagai suatu nilai-nilai inti, norma, moral, pengetahuan, dan standar hukum yang digunakan suatu individu dalam interaksinya dengan masyarakat, bagaimana memandang dirinya dan masyarakat.

B. Ciri Budaya Lokal
1) Menjadi Identitas Setiap Orang, karakteristik yang ada dalam budaya lokal ialah identitas kehidupannya yang hanya terdapat dalam kehidupan. Hal ini banyak dipengaruhi lantaran golongan etnik terbawa sejak lahir sehingga sulit sekali untuk dihilangkan keberadaannya.
2) Kesatuan yang Kuat, ciri dari kebudayaan lokal adalah berkaitan dengan tingkat kekuatan, yang mana untuk kekuatan masyarakat yang memiliki budaya lokal tidak dapat diragukan lagi kesatuannya. Bahkan untuk menopang rasa kesatuan inilah setiap masyarakat yang masih masuk jajaran budaya lokal akan berusaha untuk memaksimalkan kesatuan antargolongan.
3) Tradisi Unik yang Dikenal, ciri yang ada dalam kebudayaan lokal ialah tradisi masyarakat yang lebih dikenal olehnya hanya dengan antaranggota. Tradisi unik ini menjadi identitas dan bahkan tak jarang diyakini sepenuh hati.

C. Sifat Budaya Lokal
Budaya lokal adalah sistem nilai yang dimiliki bersama dan telah berjalan dalam tempo yang panjang, turun-temurun, oleh karena itu budaya lokal pada umumnya akan lebih cenderung untuk bersifat konservatif, namun tidak jarang juga ditemukan budaya lokal yang dinamis, walaupun jumlahnya tidak besar. Konservatif artinya budaya lokal akan bertahan dan kukueh pada pendirian dan nilai-nilai awal yang telah dianutnya (bersifat mapan).

D. Fungsi Budaya Lokal
Budaya lokal memiliki fungsi sebagai suatu pengikat hubungan sosial, membentuk pola sikap, sumber inspirasi dan motivasi, serta sebagai identitas sosial.
1) Budaya lokal sebagai suatu pengikat hubungan sosial, dalam hal ini dapat dipahami budaya lokal sebagai suatu sistem nilai yang dapat mengikat individu-individu ke dalam suatu komunitas yang memiliki sistem nilai yang sama.
2) Membentuk pola sikap, karena budaya lokal merupakan suatu kumpulan nilai-nilai dan norma yang dianut oleh suatu masyarakat, maka masyarakat tersebut akan menggunakan nilai dan norma tersebut sebagai suatu standar dalam berinteraksi, bersikap dan berperilaku, dan selanjutnya budaya lokal dapat membentuk masyarakat dalam bersikap.
3) Budaya lokal sebagai sumber inspirasi dan motivasi, kita melihat banyak hal yang berawal dari budaya lokal, seperti perilaku organisasi, karya seni dan lain-lain. Batik misalnya, banyak corak yang dihasilkan dari nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat setempat, hal ini membuktikan bahwa budaya lokal dapat digunakan sebagai sumber inspirasi dan motivasi.
4) Budaya lokal sebagai identitas sosial, adalah hal yang paling pokok yang dapat disaksikan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya orang Madura dapat kita kenali dari cara dia berbicara dan berpakaian, orang batak dapat kita kenali dari sikap dan cara berbicaranya, dan seterusnya. Hal ini cukup untuk mengatakan bahwa budaya lokal adalah identitas suatu masyarakat.

E. Contoh Budaya Lokal
Budaya lokal umumnya disebut sebagai kearifan lokal (local wisdom), hal sering atau biasa digunakan oleh masyarakat baik individu maupun kelompok di dalam kehidupan bermasyarakat dan bersosial. Ada banyak hal yang tergolong ke dalam budaya lokal di antaranya,
1) Pakaian adat
2) Kesenian daerah
3) Alat musik tradisional
4) Upacara adat
5) Dan sebagainya


Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Budaya Lokal, Ciri, Sifat, Fungsi, dan Contohnya"