Definisi Radikal dan Radikalisme, Ciri, Faktor Penyebab, Kelebihan Kekurangan, dan Solusinya

Table of Contents
Definisi Radikal dan Radikalisme
Radikal dan Radikalisme

A. Definisi Radikal dan Radikalisme

Kata radikalisme ditinjau dari segi terminologis berasal dari kata dasar radix yang artinya akar (pohon). Makna kata akar (pohon), dapat diperluas kembali sehingga memiliki arti pegangan yang kuat, keyakinan, pencipta perdamaian dan ketenteraman. Kemudian kata tersebut dapat dikembangkan menjadi kata radikal, yang berarti lebih adjektif. Sehingga dapat dipahami secara sederhana bahwa orang yang berpikir radikal pasti memiliki pemahaman secara lebih detail dan mendalam, layaknya akar tadi, serta keteguhan dalam mempertahankan kepercayaannya.

Namun istilah ini dalam perkembangannya menimbulkan kesan menyimpang di masyarakat. Penambahan sufiks –isme, memberikan makna tentang pandangan hidup (paradigma), sebuah faham, dan keyakinan atau ajaran. Penggunaannya juga sering disambungkan dengan suatu aliran atau kepercayaan tertentu. Dengannya, pengertian radikalisme menurut bahasa yaitu paham atau aliran yang mengingikan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan menggunakan kekerasan dan cara-cara ekstrim. Sikap dan tindakan seseorang atau kelompok tertentu yang menggunakan cara-cara kekerasan dalam mengusung perubahan yang diinginkan, menjadi inti dari tindakan radikalisme.

Pada dasarnya radikalisme sudah ada sejak jaman dahulu karena sudah ada di dalam diri manusia. Namun, istilah Radikal dikenal pertamakali setelah Charles James Fox memaparkan tentang paham tersebut pada tahun 1797. Saat itu, Charles James Fox menyerukan Reformasi Radikal dalam sistem pemerintahan di Britania Raya (Inggris). Reformasi tersebut dipakai untuk menjelaskan pergerakan yang mendukung revolusi parlemen di negara tersebut. Pada akhirnya ideologi radikalisme tersebut mulai berkembang dan kemudian berbaur dengan ideologi liberalisme.

Kelompok radikal, umumnya menginginkan perubahan dalam waktu yang singkat dan secara drastis, serta bertentangan dengan sistem sosial yang berlaku. Radikalisme juga kerap dikaitkan dengan terorisme, karena kelompok radikal dapat melakukan cara apa pun, agar keinginannya tercapai, termasuk meneror pihak yang tidak sepaham dengan mereka. Walaupun banyak yang mengaitkan radikalisme dengan Agama tertentu, pada dasarnya radikalisme adalah permasalahan politik, bukan ajaran Agama. Untuk lebih jelasnya berikut beberapa pengertian radikalisme menurut beberapa sumber di antaranya,
1) Dawinsha, radikalisme adalah sikap dari jiwa yang membawa kepada tindakan yang bertujuan melemahkan dan mengubah tatanan kemapanan dan menggantinya dengan gagasan baru
2) Dr. dr. KH. Tarmidzi Taher, memberikan komentarnya tentang radikalisme bemakna positif, yang memiliki makna tajdid (pembaharuan) dan islah (peerbaikan), suatu spirit perubahan menuju kebaikan. Hingga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara para pemikir radikal sebagai seorang pendukung reformasi jangka panjang
3) Horace M Kallen, radikalisme memiliki kekayaan yang kuat akan kebenaran ideologi atau program yang mereka bawa. Dalam gerakan sosial, kaum radikalis memperjuangkan keyakinan yang mereka anut
4) Kartodirdjo, radikalisme adalah gerakan sosial yang menolak secara menyeluruh tertib sosial yang sedang berlangsung dan ditandai oleh kejengkelan moral yang kuat untuk menentang dan bermusuhan dengan kaum yang memiliki hak-hak istimewa dan yang berkuasa
5) Rubaidi, radikalisme merupakan gerakan-gerakan keagamaan yang berusaha merombak secara total tatanan sosial dan politik yang ada dengan jalan menggunakan kekerasan
6) Hasani dan Naipospos, radikalisme adalah pandangan yang ingin melakukan perubahan yang mendasar sesuai dengan interpretasinya terhadap realitas sosial atau ideologi yang dianutnya
7) Partanto dan Al Barry, radikalisme adalah paham politik kenegaraan yang menghendaki perubahan dan perombakan besar sebagai jalan untuk mencapai taraf kemajuan
8) Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 2007), radikalisme adalah (1) paham atau aliran yang radikal dalam politik; (2) paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dengan cara kekerasan atau drastis; (3) sikap ekstrem dalam aliran politik
9) Kamus Politik, yang dimaksud radikal adalah orang yang ingin membawa ide-ide politiknya ke akar-akarnya, dan mempertegas dengan cara yang sempurna doktrin-doktrin yang dihasilkan oleh usaha tersebut

B. Ciri-ciri Radikalisme

1) Radikalisme adalah tanggapan pada kondisi yang sedang terjadi, tanggapan tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk evaluasi, penolakan, bahkan perlawanan dengan keras
2) Melakukan upaya penolakan secara terus-menerus, dan menuntut terjadinya perubahan drastis yang diinginkan
3) Orang-orang yang menganut paham radikalisme, biasanya memiliki keyakinan yang kuat terhadap program yang ingin mereka jalankan
4) Penganut radikalisme tak akan segan menggunakan cara kekerasan dalam mewujudkan keinginan mereka
5) Penganut radikalisme memiliki anggapan, bahwa semua pihak yang berbeda pandangan dengan mereka adalah bersalah

C. Faktor Penyebab Munculnya Radikalisme

1) Faktor Pemikiran, radikalisme dapat berkembang karena adanya pemikiran bahwa segala sesuatunya harus dikembalikan ke agama walaupun dengan cara yang kaku dan menggunakan kekerasan
2) Faktor Ekonomi, masalah ekonomi juga berperan membuat paham radikalisme muncul di berbagai negara. Sudah menjadi kodrat manusia untuk bertahan hidup, dan ketika terdesak karena masalah ekonomi maka manusia dapat melakukan apa saja, termasuk meneror manusia lainnya
3) Faktor Politik, adanya pemikiran sebagian masyarakat bahwa seorang pemimpin negara hanya berpihak pada pihak tertentu, mengakibatkan munculnya kelompok-kelompok masyarakat yang terlihat ingin menegakkan keadilan. Kelompok-kelompok tersebut bisa dari kelompok sosial, agama, maupun politik. Alih-alih menegakkan keadilan, kelompok-kelompok ini seringkali justru memperparah keadaan
4) Faktor Sosial, masih erat hubungannya dengan faktor ekonomi. Sebagian masyarakat kelas ekonomi lemah umumnya berpikiran sempit sehingga mudah percaya kepada tokoh-tokoh yang radikal karena dianggap dapat membawa perubahan drastis pada hidup mereka
5) Faktor Psikologis, peristiwa pahit dalam hidup seseorang juga dapat menjadi faktor penyebab radikalisme. Masalah ekonomi, masalah keluarga, masalah percintaan, rasa benci dan dendam, semua ini berpotensi membuat seseorang menjadi radikalis
6) Faktor Pendidikan, pendidikan yang salah merupakan faktor penyebab munculnya radikalis di berbagai tempat, khususnya pendidikan agama. Tenaga pendidik yang memberikan ajaran dengan cara yang salah dapat menimbulkan radikalisme di dalam diri seseorang

D. Kelebihan dan Kekurangan Radikalisme

1) Kelebihan
a. Penganut radikalisme punya tujuan yang jelas dan sangat yakin dengan tujuan tersebut
b. Penganut radikalisme memiliki kesetiaan dan semangat juang yang sangat besar dalam mewujudkan tujuannya

2) Kekurangan
a. Penganut radikalisme tidak dapat melihat kenyataan yang sebenarnya karena beranggapan bahwa semua yang berseberangan pendapat adalah salah
b. Umumnya memakai cara kekerasan dan cara negatif lainnya dalam upaya mewujudknya tujuannya
c. Penganut radikalisme menganggap semua pihak yang berbeda pandangan dengannya adalah musuh yang harus disingkirkan
d. Penganut radikalisme tidak perduli dengan HAM (Hak Asasi Manusia)

E. Solusi Masalah Radikalisme

1) Meminimalisir kesenjangan sosial, kesenjangan sosial yang terjadi juga dapat memicu munculnya pemahaman radikalisme. Sedemikian sehingga agar hal tersebut tidak terjadi, maka kesenjangan sosial haruslah diminimalisir.
2) Memahamkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar, hal kedua yang dapat dilakukan untuk mencegah pemahaman radikalisme dan tindak terorisme ialah memahamkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Apabila pemahaman akan ilmu pengetahuan, baik ilmu umum dan ilmu agama sudah tercapai, maka kekokohan pemikiran yang dimiliki akan semakin kuat.
3) Menyaring informasi yang didapatkan, hal ini dikarenakan informasi yang didapatkan tidak selamanya benar dan harus diikuti, terlebih dengan adanya kemajuan teknologi seperti sekarang ini, di mana informasi bisa datang dari mana saja.
4) Mendukung gerakan BNPT lewat strategi kontra radikalisasi dan deradikalisasi, kontra radikalisasi yakni upaya penanaman nilai-nilai ke-Indonesiaan serta nilai non-kekerasan melalui pendidikan formal ataupun informal. Deradikalisasi ditujukan untuk simpatisan, inti, militan, dan pendukung gerakan teror baik di dalam atau di luar lapas


Dari berbagai sumber

Download
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment